Rabu, 25 Mei 2011

Cara Kerja Virtual Laser Keyboard

Pada dasarnya, semua keyboard baik fisik maupun virtual, adalah input device. Saat menjentikkan jari di atas salah satu tombol, Anda memerintahkan keyboard untuk menyampaikan perintah kepada komputer. Lantas, apa yang membedakan VKB dengan keyboard biasa ?
Keyboard biasa, yang saat ini tertancap di desktop atau laptop Anda, sebenarnya sama dengan komputer kecil lainnya. Jika keyboard dibongkar, Anda akan menemukan processor dan sirkuit yang mirip dengan komponen jeroan komputer lainnya. Di bawah setiap tombol, terdapat sirkuit kotak-kotak (grid).

Setiap kali Anda menekan sebuah tombol, saklar di bawah tombol akan tertutup, dan mengirimkan arus listrik kecil melalui grid, yang akan ditangkap dan dianalisis oleh processor (di dalam keyboard). Selanjutnya, processor tersebut akan mengirimkan informasi yang diolahnya ke komputer. Itulah cara kerja keyboard biasa.
Ketika Anda mengetik di atas sebuah VKB, tidak ada saklar yang terlibat. Sebab, pada faktanya, tidak ada elemen yang bergerak sama sekali. VKB memproyeksikan gambar keyboard QWERTY pada permukaan yang datar (yang tidak memantulkan cahaya) menggunakan red diode laser.

Laser tersebut, mirip dengan laser pointer yang dijual di pinggir-pinggir jalan, memancarkan sinarnya melalui Diffractive Optical Element (DOE) yang berpola sebuah keyboard. DOE tersebut, bersama dengan lensa khusus, memperbesar gambar keyboard yang proporsional, dan memproyeksikannya di atas sebuah permukaan yang datar.
Namun itu saja tidak cukup. Dibutuhkan sesuatu untuk menganalisis informasi yang Anda ketikkan pada proyeksi VKB tersebut. Terletak di bagian bawah alat pemancar VKB ini terdapat infrared laser diode, yang menembakkan sinar inframerah membentuk sebuah bidang tipis.

Bidang tipis yang tidak terlihat ini, terletak hanya beberapa milimeter diatas proyeksi VKB. Pada saat mengetik, Anda melewatkan jari-jari melalui area tertentu pada bidang cahaya inframerah. Sebuah CMOS (Complimentary Metal-Oxide Semiconductor) menangkap posisi tangan Anda di dalam area proyeksi VKB, dan sebuah chip sensor khusus (disebut Virtual Interface Processing Core) menganalisis jentikan jari Anda di atas VKB.
Masih sulit membayangkannya? OK, Anda tentu pernah menonton film-film laga yang menampilkan adegan pencuri permata dalam sebuah museum, bukan? Dalam film tersebut diperlihatkan si pencuri mengendap-endap menghindari sinar inframerah (yang sebenarnya tidak terlihat) yang malang melintang dipancarkan di dalam ruangan pameran.

Sialnya, si pencuri secara tidak sengaja terpapar sinar inframerah. Sistem pengamanan museum memindai posisi si pencuri, dan melaporkannya ke pos penjaga. Begitulah kira-kira cara kerja VKB. Hanya saja si pencuri adalah jentikan jari, dan pos penjaga adalah komputer Anda.
Terbayang, kan ?



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...